Selasa, 10 Februari 2009

Tips : Bahasa Isyarat Touring

Sebenernya sie gw belum pernah coba touring jarak jauh apa lagi sampe rombongan gitu :p , cuma gw pengen aja posting untuk masalah "Bahasa Iyarat Touring" soalnya Sabtu kemaren jalan" sama anak" XTreme Club gw banyak kena jalan berlobang coz didepan gw ga ada yg beri isyarat klo jalannya berlobang.

Mungkin dengan sedikit isyarat dari kita (entah itu kita lagi touring or cuma jalan biasa) kita bisa beri keselamatan bagi orang yg berkendara dibelakang kita :)



1. START MESIN :
Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.

Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta, artinya ‘ready to go.’





2. BELOK KIRI :
Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.









3. BELOK KANAN:
Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan kiri sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak kekanana. Gerakan dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.








4. BAHAYA DI SISI KIRI :
Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan mengangkat kaki.

5. BAHAYA DI SISI KIRI :
Sama dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada ‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara harus pegang kopling.







6. BAHAYA DI SISI KANAN :
Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.

7. BAHAYA DI SISI KANAN :
Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’ dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas.






8. TAMBAH KECEPATAN :
Petugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke atas kemudian didorong kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk kita lebih cepat lagi’. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.



9. KURANGI KECEPATAN :
Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas lengan tangan kiri dari handle kopling dengan secukupnya kemudian telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian grup untuk selalu “hati-hati”.



10. RAPATKAN BARISAN :
Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat tangkat kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light” atau bahaya lainnya.








11. BUAT SATU BARIS :
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi diayungkan seperlunya. Isyarat satu baris ini juga bisa dengan mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.





12. BUAT DUA BARIS :
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat tangan kirinya sembari memberikan dua jari sebagai tanda angka 2. Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat kecepatan rendah, kondisi jalan sepi dan formasi memang layak untuk berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).





13. STOP/BERHENTI :
Petugas VJ memberikan isyarat “berhenti/stop” dengan cara melepaskan tangan kirinya dari handle kopling kemudian telapak kirinya dibuka ke belakang sambil dimainkan atau digoyang-goyang menandakan harap segera berhenti. Isyarat ini jarang dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan barisan dipakai sekaligus untuk berhenti.





Keterangan :
1. Group Leader (GL)
Group Leader adalah pemimpin tertinggi yang memimpin semua peserta dan petugas. Setiap perjalanan dipimpin oleh 1 orang kapten.

2. Vooridjer (VJ)
Vooridjer adalah petugas yang memimpin barisan / grup. Setiap grup dipimpin oleh 1 orang vooridjer.

3. Safety Officer
Bertugas mengamankan jalur yang akan diiewati. Setiap grup dipandu oleh minimal 2 orang safety officer.

4. Sweeper (SW)
Bertugas untuk mengawasi dan mengamankan semua peserta. Setiap grup dipandu oleh minimal 2 orang sweeper.

5. Technical Officer
Bertugas untuk membantu peserta yang mengalami kendala teknis pada kendaraannya. Minimal 1 technical officer dalam setiap grup.

Sekian penjelasan dari gw, mohon maaf klo ada yg salah or ga lengkap...
ini semua cuma gw posting untuk pengetahuan!:)

Artikel yang Berhubungan :



1 komentar:

Unknown mengatakan...

boss,..ijin copy buat club motor baru saya neeh,.. boleh ya????

Posting Komentar